Â
Dalam siaran televisi nasional seperti dimuat
The Guardian pada Kamis (28/3), Maduro mengklaim pemadaman listrik terakhir disebabkan oleh serangan penembak jitu yang menyerang bagian penting dari infrastruktur energi Venezuela yang dilakukan oleh tentara bayaran.
Â
"Mereka tahu apa yang mereka serang. Hanya kekaisaran Amerika Utara yang memiliki cukup kebencian, cukup kejahatan di dalam otaknya, cukup kesesatan, memiliki pikiran yang cukup jahat, untuk memerintahkan serangan seperti ini," kata Maduro, mengklaim dugaan serangan senapan jarak jauh.
Â
"Ini adalah perang total," tambahnya.
Maduro juga menuduh adanya serangan teroris brutal yang didalangi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan "bonekanya" Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela.
Â
"Itu adalah pemboman musuh, dan Anda dapat yakin Donald Trump memiliki andil dalam hal ini, Donald Trump terobsesi dengan Venezuela," tambahnya.
BERITA TERKAIT: