"Anda tahu mereka memiliki saya dalam pandangan mereka untuk membunuh saya. Saya ingin pergi ke New York tetapi saya harus menjaga keamanan saya," kata Maduro seperti dimuat
Reuters (Selasa, 18/9).
Pernyataan Maduro dibuat bukan tanpa alasan. Mengingat pada bulan Agustus kemarin ada percobaan pembunuhan yang menargetkan dirinya di mana dua pesawat tak berawak meledak di atas kerumunan orang di Caracas di mana Maduro memberikan pidato.
Insiden itu melukai tujuh tentara dan menyebabkan penangkapan lebih dari puluhan tersangka, termasuk beberapa pejabat militer. Maduro menggambarkannya sebagai upaya pembunuhan.
Bukan hanya itu, media New York Times melaporkan pada 8 September bahwa para pejabat AS telah bertemu dengan para perwira militer Venezuela yang memberontak. Hal ini memicu spekulasi bahwa ada upaya intervensi dari Amerika Serikat untuk mendukung kudeta di Venezuela.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: