Dutabesar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia, Wahid Supriyadi, yakin bahwa pendakian gunung tertinggi di Eropa ini pun memberikan gambaran yang lebih mengenai negeri bernama Rusia di kalangan generasi muda Indonesia.
“Sampai kini masih banyak salah persepsi mengenai Rusia di tengah masyarakat kita. Dipengaruhi film-film Hollywood, Rusia sering dianggap sebagai negara yang tidak bersahabat, negeri mafia, komunis dan tertutup. Padahal kenyataannya tidak,†ujar Dubes Wahid ketika menerima Tim Garuda Muda RMOL di KBRI Moskow, Selasa (21/8).
Di sisi lain, sambung Dubes Wahid, di kalangan masyarakat Rusia pun ada persepsi keliru tentang Indonesia. Bahkan ada yang walaupun bisa berbahasa Indonesia dengan baik, tapi tidak menyadari bahwa pernah tinggal di Indonesia.
“Saya pernah bertemu dengan orang Rusia yang bagus sekali bahasa Indonesia. Saya tanya apakah pernah ke Indonesia, dia jawab: tidak. Tapi dia bilang pernah tinggal beberapa tahun di Bali. Jadi masih banyak juga orang Rusia yang lebih kenal Bali daripada Indonesia,†sambung Dubes Wahid.
Proses saling memahami masyarakat Indonesia dan Rusia tergantung pada generasi muda kedua negara, apakah mau saling mengenal atau tidak.
“Saya melihat pendakian ini sebagai bagian dari upaya semakin memahami Rusia sebagai negara sahabat kita,†kata Dubes Wahid lagi.
Tim Garuda Muda RMOL mencapai puncak Elbrus persis pada tanggal 17 Agustus yang lalu.
Tim ini terdiri dari empat anggota kelompok pecinta alam Elpala SMAN 68 Jakarta, Geas Aldino, Ryan Muhammad, Timothy Jonathan dan Salsa Khusnus Solekhani. Dalam pendakian, mereka didampingi alumni Elpala Fransisca Onaria, redaktur Kantor Berita Politik RMOL Widya Victoria dan pendaki tunadaksa kelas dunia Sabar Gorky.
Promotor pendakian Teguh Santosa dan manajer pendakian Dar Edi Yoga ikut mendampingi para pendaki. Tim Garuda Muda RMOL juga didukung berbagai pihak seperti Artha Graha Peduli, Jamua Jago, RS Siloam, dan produsen alat pendakian Eiger.
Pertemuan dengan Dubes Wahid berlangsung santai dengan penuh kekeluargaan, diselingi jamuan makan usai pelaksanaan Shalat Idul Adha 1439 H. Â
Dalam pertemuan itu, Geas Cs menyampaikan rasa bahagia mereka bisa mencapai puncak Elbrus bertepatan dengan perayaan ke-73 kemerdekaan RI.
“Kami sempat mengalami mountain sickness, tapi semangat kami lebih besar dari berbagai kendala itu,†ujar Geas, siswa kelas tiga yang tahun lalu mendaki puncak Carstensz di Papua.
Ketiga temannya, Ryan, Timothy dan Salsa, menyampaiakan padangan yang kurang lebih sama.
“Mendaki gunung bersalju memiliki tantangan tersendiri. Alhamdulillah, saya bisa sampai di puncak,†ujar Salsa.
[dem]
BERITA TERKAIT: