
Pasukan Israel menembak mati empat orang Palestina, termasuk seorang bocah berusia 15 tahun, saat lebih dari 10.000 orang berkumpul dalam demonstrasi massal di Jalur Gaza yang terkepung menuntut hak untuk kembali bagi para pengungsi Palestina (Jumat, 20/4).
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa setidaknya 729 orang yang melakukan protes di dekat perbatasan dengan Israel terluka oleh tembakan Israel dan membutuhkan perawatan untuk menghirup gas air mata atau menderita cedera lainnya.
Demonstrasi kemarin adalah demonstrasi keempat dalam beberapa minggu dari rencana duduk selama berminggu-minggu yang dijuluki Great March of Return.
Kematian terakhir membawa jumlah orang Palestina yang dibunuh oleh Israel sejak protes dimulai pada akhir Maret menjadi 39. Menurut kementerian kesehatan, lebih dari 4.000 orang terluka.
Meskipun ada kecaman internasional atas penggunaan kekuatan mematikan, Israel menolak untuk membalikkan kebijakan api terbuka dan terus mengerahkan para penembak jitu di sepanjang perbatasan.
Pesan utama dari aksi yang dijuliki "The Great March of Return", yang akan berlanjut sampai 15 Mei itu adalah untuk menyerukan hak kembali bagi para pengungsi Palestina yang diusir dari rumah mereka di wilayah yang diambil alih oleh Israel selama perang 1948, yang dikenal Orang Arab sebagai Nakba. Demikian seperti dimuat
Al Jazeera.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: