Najib membacakan manifesto setebal 220 halaman itu di Stadion Axiata Arena di Bukit Jalil, Sabtu malam (7/4) lalu. Pembacaan manifesto politik itu dilakukan sehari setelah Najib mengumumkan pembubaran parlemen negeri Jiran.
"Melalui manifesto ini, saya dan Barisan Nasional akan memenangkan pemilu dan membuat 'Malaysia kembali berjaya'. Barisan Nasional akan mengembalikan posisi penting Malaysia," ujar Najib seperti diwartakan
The Star.
Najib mengaku senang terhadap 40 ribu hadirin yang hadir dan 8 juta warga Malaysia menyaksikan peluncuran manifesto itu melalui siaran langsung di televisi dan media sosial. "Bulu roma saya merinding jadinya, dengan lautan biru penuh semangat, berkobar-kobar membara, bukannya kelam senja menanti malam," seloroh Najib.
Manifesto ini mencakup 364 janji. Namun, hanya sekitar 14 janji yang dibacakannya. Di antaranya, menaikkan UMR menjadi 1500 ringgit atau setara dengan USD388, per bulan, menciptakan 3 juta lapangan kerja baru, serta memberikan tunjangan untuk warga Melayu pedesaan - yang potensial sebagai lumbung suara.
Selain itu, Najib juga mengumbar janji bakal membangun kompleks perumahan untuk rakyat miskin dan tempat-tempat pengasuhan anak bagi warga yang bekerja. Janji lain, memperkuat institusi keagamaan serta memberi keutamaan kepada wanita.
"Pemilihan ini bukan tentang Najib versus pemimpin oposisi. Pemilihan ini bukan tentang BN versus oposisi. Pertanyaan kuncinya adalah pihak mana yang dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Anda, keluarga Anda, anak-anak dan cucu Anda, serta masa depan mereka?" tutur Najib seperti dilansir dari
Reuters. Najib mengibaratkan, Pemilu Malaysia ke-14 bak persimpangan jalan. Ini adalah pemilu yang akan menentukan kelangsungan hidup Malaysia. "BN akan terus berjuang untuk nasib masing-masing warga Malaysia, setiap warga Malaysia penting bagi BN," janji dia.
Najib pun meminta 14,9 juta pemilih untuk tidak membuat pilihan yang salah. "Jangan sampai kita bangun keesokan hari, kita tidak kenal Malaysia lagi," imbau Najib yang tiga kali berpantun dalam pembacaan manifesto itu. "Nauzubilah," imbuhnya.
Jelang akhir pidato, Najib mengajak para hadirin berdoa. Setelah itu, dia menutup pidato pembacaan manifesto dengan sebuah sajak.
"Perang kali ini, kita lawan habis-habisan. Perang kali ini, kita mesti menang. Tidak sekali-kali akan dilepas kepada pembangkang. Putrajaya mesti dipertahankan! Putrajaya mesti dipertahankan! BN.. Rakyat.. Negaraku... Malaysia," tutupnya disambut riuh tepuk tangan para hadirin.
Tapi manifesto itu dianggap sebelah mata oleh pihak oposisi. Anggota parlemen oposisi veteran, Lim Kit Siang mengatakan bahwa manifesto itu salah dan menyesatkan. Menurutnya, skandal korupsi 1MDB yang menyeret Najib, telah mengubah Malaysia menjadi kleptokrasi global. "Pemungutan suara untuk koalisi yang berkuasa tidak akan membuatnya besar tetapi akan menghancurkan Malaysia," ujar Lim.
Untuk diketahui, Najib dirundung skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan lembaga keuangan negara atau 1MDB. Kasus korupsi ini sedang diselidiki di Amerika Serikat dan negara-negara lain karena melibatkan praktik pencucian uang lintas batas. Setelah parlemen bubar secara resmi Sabtu lalu, Najib mengumumkan, pemilihan umum bakal digelar pada akhir bulan ini atau paling lambat awal Mei 2018. ***
BERITA TERKAIT: