Satu komentar khusus dari co-founder partai tersebut, Alexander Gauland, mendorongnya untuk meninggalkan Bundestag. Pernyataan tersebut membanting dukungan kanselir untuk sistem kuota Uni Eropa untuk menerima pengungsi.
"Negara ingin memutuskan sendiri siapa yang boleh masuk. Tidak ada tugas nasional berkenaan dengan multikulturalisme," kata Gauland.
Pendiri AfD Alice Weidel juga memiliki banyak hal untuk dikatakan selama sesi tersebut, termasuk pandangannya bahwa Merkel sedang mencoba untuk menghukum Inggris karena memberikan suara untuk meninggalkan Uni Eropa.
"Uni Eropa ingin membuat contoh Inggris Raya, sebuah hukuman yang melampaui alasan ekonomi atau politik. Ini bukan bagaimana seseorang memperlakukan mitra Eropa," kata Weidel.
"Sekarang Brussel, Paris, dan Berlin takut yang lain bisa mengikuti, bahwa negara-negara lain di Eropa bisa mengambil kembali kedaulatan mereka," sambungnya seperti dimuat
Russia Today.
Dia kemudian menuduh Komisi Eropa berencana membatasi akses Inggris ke pasar tunggal bahkan selama masa transisi.
"Hubungan perdagangan yang baik dengan Inggris Raya dan seluruh benua harus dipertahankan, jika tidak Eropa akan berada dalam posisi yang kurang menguntungkan dalam perdagangan global." kata Merkel memberikan respon.
[mel]
BERITA TERKAIT: