Langkah itu diambil dalam menanggapi larangan imigrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini.
Dalam sebuah surat terbuka kepada staf, kepala eksekutif Starbucks Howard Schultz mengatakan perintah Presiden telah menyebabkan kebingungan.
Sebagai bentuk penentangan, Starbucks akan mulai melakukan rekrutmen pegawai dari kalangan pengungsi.
Perekrutan adalah bentuk upaya bersama untuk menyambut dan mencari peluang bagi mereka yang melarikan diri perang, kekerasan, penganiayaan dan diskriminasi.
Starbucks beroperasi lebih dari 25.000 toko di 75 negara di seluruh dunia.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: