Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Terdampak Aksi Boikot, Starbucks Rebranding Jadi Vista Coffee di Irlandia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Rabu, 10 Januari 2024, 15:08 WIB
Terdampak Aksi Boikot, Starbucks Rebranding Jadi Vista Coffee di Irlandia
Tangkapan layar yang memperlihatkan bahwa Starbucks melakukan rebranding menjadi Vista Coffee, di Terminal 1, Bandara Dublin, Irlandia/Net
rmol news logo Gerai Starbucks di Bandara Dublin, Irlandia, berganti nama menjadi Vista Coffee sejak 4 Januari 2024.

Dalam unggahan di akun X, @DublinAirport, memperkenalkan salah satu merek kopi bernama Vista Coffee yang terletak di Terminal 1, Bandara Dublin.

Pihak bandara menuturkan perubahan tersebut merupakan bagian dari perombakan besar-besaran pada penawaran makanan dan minuman di T1 dan T2 bandara.

Adapun perombakan itu disebut akan dilakukan sepenuhnya dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, nampaknya perubahan gerai kopi itu tidak disambut baik oleh warganet. Pasalnya, dalam pembukaan Vista Coffee, papan menu yang terpasang di gerai tersebut masih terpampang tulisan 'Your Starbucks Favourites'.

Berdasarkan pantauan Kantor Berita Politik RMOL, unggahan tersebut lantas ramai disoroti netizen di media sosial, yang menduga bahwa Starbucks sengaja melakukan rebranding, karena maraknya aksi boikot gerai itu di berbagai belahan dunia.

"Bagaimana bisa tulisan Starbucks masih ada di bagian papan menu?" tulis akun @kneeland**, dalam akun hiburan @imjustraaami.

"Ini adalah Starbucks rebranding. Tetap boikot," tulis akun hime**

"Ini tuh sebenarnya Starbucks rebranding untuk mengelabui kita. Tetap boikot, guys," tulis akun @7vn***

Starbucks sendiri merupakan salah satu merk yang menjadi target dari kampanye boikot karena diduga pro-Israel.

Banyak orang di penjuru dunia yang menyerukan kampanye boikot merk atau produk yang pro-Israel atau terafiliasi dengan Israel, salah satunya Starbucks.

Akibat aksi boikot itu, nilai dan saham Starbucks terpantau terus menunjukkan penurunan akhir-akhir ini. Bahkan, dikutip dari Bloomberg, saham Starbucks mengalami penurunan 1,6 persen pada awal Desember lalu.

Penurunan selama 11 sesi yang berturut-turut merupakan penurunan terlama sejak Starbucks didirikan pada tahun 1992. Selain itu, nilai pasar Starbucks juga mengalami penurunan hampir 12 miliar dolar (Rp186 triliun), sehingga muncul dugaan bahwa Starbucks sengaja rebranding gerainya, agar penjualan dapat meningkat kembali. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA