Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 30 Desember 2025, 15:45 WIB
Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam
Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam kegiatan Review and Design on Islamic Educatio Direktorat Jenderal Pendidikan Islam 2025 yang digelar Kemenag, Selasa 30 Desember 2025 (Foto: Ditjen Pendis)
rmol news logo Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan pentingnya transformasi pendidikan Islam agar mampu merespons berbagai krisis global, mulai dari perubahan yang berlangsung cepat, ketidakpastian, hingga persoalan etika akibat perkembangan teknologi. 

Penegasan ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dalam kegiatan Review and Design on Islamic Educatio Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Tahun 2025 yang digelar Kemenag, Selasa 30 Desember 2025. 

Forum ini dihadiri oleh pimpinan kementerian dan lembaga, rektor UIN, mitra internasional, serta para pemangku kepentingan pendidikan Islam.

“Umat seperti apa yang lahir di masa depan sangat ditentukan oleh kurikulum hari ini. Kurikulum adalah penentu arah peradaban,” ujar Menag Nasaruddin Umar.

Menurutnya, pendidikan Islam ke depan harus bertumpu pada kurikulum berbasis cinta dan ekoteologi. Ia menilai kurikulum tidak lagi cukup berorientasi pada formalitas, tetapi harus menyentuh substansi, menggeser cara pandang antroposentris menuju kesadaran ekologis, serta mengubah pola keberagamaan yang kaku menjadi lebih membebaskan.

“Agama tidak boleh menjadi penjara kreativitas. Agama adalah kompas moral yang membimbing manusia agar kreatif, beradab, dan bertanggung jawab,” tegasnya.

Sementara itu, Menko PMK Pratikno menilai dunia saat ini berada dalam situasi VUCA; volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity, yang semakin kompleks akibat maraknya disinformasi, perkembangan kecerdasan buatan, hingga manipulasi teknologi seperti deep fake.

Ia mengingatkan bahwa kejayaan peradaban Islam pada masa klasik lahir dari visi jangka panjang yang mampu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai spiritual. 

“Ilmuwan Muslim tidak hanya menerjemahkan ilmu, tetapi menciptakan pengetahuan baru. Kuncinya integrasi sains dan etika,” kata Pratikno.

Ia menilai Islam saat ini berada di persimpangan penting, apakah tampil sebagai solusi moral global atau justru ditinggalkan karena dianggap tidak relevan. 

“Di sinilah pendidikan Islam dan UIN harus hadir sebagai pusat etika teknologi berbasis nilai Islam,” ujarnya menegaskan.

Ia juga menyoroti tantangan etika teknologi modern, seperti bias algoritma kecerdasan buatan hingga praktik surveillance capitalism. Untuk menjawab tantangan tersebut, Pratikno mendorong penguatan kurikulum STREAM Plus; Science, Technology, Religion, Engineering, Arts, Mathematics, ditambah Sport, guna mencetak generasi yang sehat, berkarakter, dan kompetitif.

“Teknologi harus melayani manusia, bukan sebaliknya. Inovasi harus berpihak pada keadilan dan martabat manusia,” tambahnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menjelaskan bahwa istilah R&D dalam forum ini merujuk pada Review and Design, bukan Research and Development. Kegiatan ini merupakan ruang refleksi strategis untuk mengevaluasi capaian sekaligus merancang masa depan pendidikan Islam.

“Tiga agenda utama kita adalah mini-tour pendidikan Islam masa depan, kajian future studies, dan peluncuran Peta Jalan Pendidikan Islam,” jelas Amien.

Ia menegaskan bahwa pendidikan Islam harus mampu melahirkan insan unggul secara akademik, sekaligus memiliki kepekaan sosial dan karakter yang kuat. Melalui forum ini, Kemenag menegaskan arah pendidikan Islam yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan nilai, profesionalisme dan etika. Harapannya, lulusan pendidikan Islam mampu tampil sebagai insinyur AI yang humanis, dokter beretika, serta pemimpin teknologi yang bertanggung jawab.

“Kita ingin pendidikan Islam menjadi motor kebangkitan peradaban Islam abad ke-21,” pungkas Menag Nasaruddin Umar. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA