Sampai berita ini dilaporkan
abc news, diketahui bahwa sang pelaku adalah seorang veteran Angkatan Darat berusia 26 tahun, Esteban Santiago. Ia baru saja mendarat di Bandara itu dengan sebuah pistol di bagasinya. Ia melepaskan tembakan di area pengambilan bagasi, pada Jumat waktu setempat.
Para saksi mata kejadian itu menerangkan bahwa Santiago langsung membuang senjatanya dan berbaring di lantai setelah melepaskan sejumlah tembakan.
Santiago diketahui pula pernah bertugas di Irak bersama Garda Nasional, tetapi diberhentikan oleh Angkatan Darat AS karena alasan kinerja yang tidak memuaskan. Kakaknya mengatakan bahwa Esteban sempat menerima perawatan psikologis baru-baru ini.
"Kami tidak tahu motifnya pada saat ini. Pelakunya bisa jadi sakit mental, atau bisa jadi memiliki motif jauh lebih jahat, dan itu adalah terorisme," kata Senator asal Florida, Bill Nelson.
Seorang saksi mengatakan, Santiago melepaskan tembakan bertubi-tubi tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Ia terus menembakkan peluru dari pistolnya sampai kehabisan amunisi.
"Orang-orang mulai berteriak dan berusaha keluar dari setiap pintu. Mereka bisa bersembunyi di bawah kursi," kata salah seorang saksi, Mark Lea.
Di AS, adalah legal bagi penumpang maskapai penerbangan untuk melakukan perjalanan dengan senjata dan amunisi selama senjata api itu dimasukkan ke dalam bagasi dan tidak dibawa masuk ke kabin. Senjata api mesti dalam keadaan tidak terisi dan terkunci. Senjata api juga mesti diinformasikan kepada pihak maskapai ketika penumpang check-in.
"Santiago tiba di Fort Lauderdale setelah lepas landas dari kampung halamannya di Anchorage, Alaska, pada penerbangan Kamis malam dengan membawa satu koper yang berisi senjatanya," kata kepala polisi di bandara Anchorage, Jesse Davis.
Kejadian ini menimbulkan gugatan dari publik soal perlunya pejabat keselamatan penerbangan mengubah aturan-aturan keamanan.
Pada tahun 2013, seorang pria bersenjata menembak dan menewaskan salah satu petugas keamanan dan melukai tiga orang lainnya di Bandara Internasional Los Angeles.
November lalu, seorang pekerja maskapai ditembak dan tewas di dekat tempat parkir karyawan di bandara Oklahoma City, dan pada tahun 2015 seorang pria ditembak mati setelah ia menyerang petugas keamanan federal di bandara New Orleans.
"Kenyataannya adalah bahwa di mana pun ada banyak tempat, seperti di bandara, kami rentan terhadap jenis serangan," kata Senator Nelson.
[ald]
BERITA TERKAIT: