Trump melewatkan acara penting tersebut karena merasa posisinya lebih unggul dibanding calon lain, terutama dalam survei pendahuluan untuk pemilu 2024.
Kandidat yang mengikuti debat yakni Gubernur Florida Ron DeSantis, Mantan Gubernur South Carolina Nikki Haley, Pengusaha Vivek Ramaswamy, mantan Gubernur New Jersey Chris Christie, dan Senator AS Tim Scott, kompak memberikan kecaman terhadap ketidakhadiran Trump.
DeSantis menyebut Trump harusnya datang dan menjawab beberapa pertanyaan sulit seperti kegagalan membangun tembok perbatasan AS-Meksiko.
Dia berjanji jika terpilih akan membawa kemenangan di berbagai penjuru Amerika dan mengalahkan Demokrat.
"Saya bosan dengan kekalahan Partai Republik," tegasnya, seperti dimuat
AFP. Sementara itu, kandidat lainnya yakni Haley yang sempat menjabat sebagai Duta Besar AS untuk PBB mengkritik Trump karena membuat pemerintah federal mengalami defisit anggaran.
"Saya rasa dia bukan presiden yang tepat saat ini," kata Haley.
Calon lainnya yakni Ramaswamy bahkan lebih blak-blakan lagi, menyebut Partai Republik sebagai “partai pecundang.”
Ia diperkirakan akan menggunakan panggung debat untuk mempromosikan dirinya sebagai kandidat yang paling minim terlibat dalam perang di luar negeri.
Sementara Christie dan Scott cenderung berusaha menegaskan relevansinya dan menemukan jalan ke depan.
Ketika para pesaingnya tengah sibuk berdebat, Trump justru menggelar rapat umum tidak jauh dari lokasi debat di Miami.
Kampanye Trump di tempat itu dirancang untuk menunjukkan kekuatannya di hadapan para pemilih keturunan Amerika Latin.
BERITA TERKAIT: