Namun, sejauh ini mereka menemukan kendala izin untuk menggelar peringatan yang rencananya akan digelar di beberapa lokasi seperti Kedutaan Besar Malaysia, Bandara, serta Kuil Lama yang merupakan rumah ibadah bersejarah bagi umat Buddha Tibet.
"Kami telah mengajukan (izin), tapi kami masih belum menerima jawaban," kata salah seorang keluarga korban yang ibunya ikut dalam penerbangan naas itu, Jiang Hui.
Meski demikian, banyak diantaranya tetap berencana mengekspresikan kesedihan mereka dengan atau tanpa persetujuan resmi.
"Ini adalah peringatan satu tahun. Ini sangat penting bagi kami. Kita harus melakukan sesuatu untuk saudara-saudara (korban) kita," kata Dai Shuqin, keluarga penumpang lainnya kepada
AFP.
"Kita tidak bisa untuk tidak peduli. Kita tidak bisa seperti itu (dilarang membuat perayaan). Jadi kita akan tetap pergi ke kedutaan. Beberapa dari kami ada juga yang akan pergi ke Kuil Lama," katanya.
Tak hanya di negaranya saja, beberapa dari keluarga korban juga ada yang telah melakukan perjalanan ke Malaysia untuk mengikuti hari peringatan yang digelar besok (Minggu, 8/3) di Kuala Lumpur, dengan beberapa mengunjungi Malaysia Airlines kantor pusat di ibukota.
Diketahui, MH370 hilang kontak dalam penerbangannya dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret tahun lalu. Hingga satu tahun berlalu, belum ada bukti pasti soal di mana keberadaan pesawat tersebut.
[mel]
BERITA TERKAIT: