Pernyataan itu tertuang dalam sebuah surat yang ditujukan kepada PBB untuk mengutarakan keluhannya terhadap pelanggaran yang dilakukan tentara pertahanan Israel (IDF) yang mencoba melintasi perbatasan Dataran Tinggi Golan, Suriah pada Senin malam (20/5).
Menanggapi pelanggaran tersebut, tentara Suriah kemudian menembakkan kendaraan militer Israel hingga hancur serta menewaskan tentara IDF yang menumpanginya.
Tidak terima dengan penyerangan yang dilakukan tentara Suriah, tentara IDF segera membalas tembakan itu dan berhasil melumpuhkan pelaku penembakan.
Sebagaimana
Associated Press (Rabu, 22/5), Kementerian Luar Negeri Suriah menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan hak Suriah untuk membela diri. Dalam surat tersebut pemerintah Suriah juga mendesak PBB untuk mengakhiri pelanggaran yang berulang kali dilakukan Israel.
Insiden yang terjadi di Dataran Tinggi Golan, bukan kali ini saja terjadi. Sejak konflik antara pemberontak dan militer Suriah pecah, wilayah ini selalu menjadi sumber ketegangan Suriah dan Israel.
Pemerintah Israel mengerahkan tentaranya di wilayah tersebut karena khawatir jika kelompok militan Islam dan kelompok oposisi yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad, tiba-tiba melancarkan serangan ke Israel.
[zul]
BERITA TERKAIT: