Rencananya, di tengah puing-puing simbol masa Perang Dingin tersebut akan dibangun sebuah apartemen mewah oleh sebuah korporasi pengembang, Living Bauhaus.
Bentangan yang tersisa dari Tembok Berlin sepanjang 1,3 kilometer, dinamakan East Side Gallery, karena para seniman menjadikan tembok tersebut layaknya galeri yang dihias dengan lukisan mural.
Ini merupakan salah satu objek wisata paling populer di ibukota Jerman tersebut karena dapat membawa para wisatawan ke masa di mana Jerman Barat dan Timur dipisahkan tembok aikibat perbedaan ideologi dan tatanan politik internasional setelah Perang Dunia II.
Seorang seniman, Kani Alavi, dikutip dari
Associated Press, turut dalam aksi unjuk rasa tersebut. Ia menunjukkan kesedihannya atas rencana penggusuran sekaligus tekadnya mempertahankan sisa tembok yang berdiri.
"Jika itu (Tembok Berlin) dihancurkan, kami tidak memiliki apa-apa lagi untuk menggambarkan masa lalu kami. Kami harus berjuang menjaga situs bersejarah ini," ucapnya.
Jurubicara Living Bauhaus, Volker Thoms, mengatakan, pembangunan tetap akan berlanjut di hari mendatang setelah kekhawatiran mereda.
Dia juga mengatakan bahwa bagian yang dibongkar akan dipindahkan ke sebuah taman di tepi sungai yang berada di belakang East Side Gallery.
"Para seniman tidak senang tentang hal ini, tapi pada akhirnya lukisan dan seni mereka tidak akan hilang. Itu hanya akan dipindahkan," katanya.
[ald]
BERITA TERKAIT: