(Minggu, 18/11) mengakhiri mogok makannya yang telah berlangsung selama 68
hari itu. Aksi mogok makan itu sebelumnya dilakukan untuk menuntut untuk dikeluarkannya Abdullah Ocalan, pemimpin Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dipenjara dalam sel isolasi.
"Atas dasar seruan pemimpin kami, kami mengakhiri mogok makan pada hari ini," kata Deniz Kaya, juru bicara tahanan militan PKK. PKK adalah sebuah asosiasi yang mewakili keluarga para narapidana di penjara Turki.
Sebagaimana yang dilansir
Reuters, pembicaraan antara Ocalan dan pejabat intelijen Turki selama dua bulan terakhir telah membuka jalan untuk menyerukan tahanan militan Kurdi mengakhiri mogok makan.
Langkah ini juga diharapkan akan memicu dorongan untuk mengakhiri konflik yang telah terjadi selama puluhan tahun antara Turki dan PKK.
Abdullah Ocalan ditangkap serta dijatuhi hukuman mati pada tahun 1999 tetapi kemudian diubah menjadi penjara seumur hidup pada bulan Oktober 2002, setelah penghapusan hukuman mati di Turki lantaran tekanan dari Uni Eropa, yang saat itu Turki bercita-cita untuk bergabung didalamnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: