Demikian tertulis dalam siara pers yang disebarkan Kedutaan Besar Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) di Indonesia beberapa waktu lalu. Korut menyebut ada kemarahan yang diciptakan dan keinginan untuk balas dendam yang ada dalam benak para personel militer dan rakyat mereka.
"Dengan ini menyatakan sekali lagi bahwa DPRK tanpa pandang bulu akan menggelar sendiri perang suci untuk melenyapkan sekelompok pengkhianat," ujar pernyataan resmi Pemimpin Tertinggi Tentara Rakyat Korea yang dipublikasikan.
Korut menuduh Lee Myung-bak sengaja memancing kemarahan dengan aksi tentara Korsel yang menggantung foto Kim Jong-un dan mendiang ayahnya Kim Jong-il yang meninggal Desember lalu dengan kata-kata melecehkan. Disebutkan bahwa insiden itu terjadi di Incheon yang merupakan pelabuhan utama di pesisir barat Korea Selatan.
"Sangat keterlaluan karena sengaja dilakukan ketika DPRK masih dalam masa berkabung," begitu bunyi pernyataan tersebut.
Tindakan historis itu, menurut Korut, hanya bisa dilakukan oleh kelompok Lee dalam rangka melakukan provokasi tersembunyi untuk menciptakan situasi yang tidak terkontrol.
"Situasi ini didalangi oleh Lee Myung-bak dan menteri pertahanan bonekanya, Kim Kwan-jin, dan ketua badan kerjasama bonekanya, Jong Sung-jo dengan dalih tugas negara," lanjut Kim Jong-un
Alasan kedua perang suci itu adalah langkah Korsel meningkatkan konfrontasi dengan DPRK dengan rencana latihan militer bersama AS dan Korsel bersandi "Key Resolve" dan "Foal Eagle". DPRK sangat menghormati martabat pemerintahan mereka dan sejarah menunjukkan bahwa hubungan antara dua Korea telah sangat rumit, namun tidak pernah mencapai konfrontasi ekstrim hingga memicu perang.
"Lee dan antek-anteknya. mereka terus-terusan meningkatkan konfrontasi seperti anjing gila yang tidak akan berhenti sebelum mencapai akhir," tuding Korut.
Kemarin, televisi pemerintah menyiarkan tayangan ribuan rakyat dan tentara di Pyongyang berbaris di jalanan dan berteriak "Hancurkan Myung-bak!" dan "ayo serang para penghasut perang!"
. Itu adalah rapat massa terbesar yang dipimpin Kim Jong-un selepas kepergian ayahnya pada Desember lalu.
[ald]
BERITA TERKAIT: