RMOL. Pihak berwenang Filipina berhasil menjinakkan lima bom yang ditemukan di pingÂgir jalan. Tidak jauh dari lokasi pembantaian 57 orang yang terjadi 2009, kemarin. Ini adaÂlah peringatan dua tahun pemÂbantaian bernuansa konÂflik politik di Maguindanao, seÂlatan Filipina.
Gubernur Esmael ManguÂdaÂdatu yang istrinya turut menjadi korban dalam aksi pembantaian, membatalkan kunjungan ke lokasi pemÂbantaian di Ampatuan, ProÂvinsi Maguindanao. Sebab, dia disarankan pejabat setemÂpat untuk tidak datang.
Tidak ada korban jiwa daÂlam insiden tersebut, karena bom berhasil dijinakan. Tetapi ketegangan pun sempat meÂningkat di lokasi peringatan.
Pembantaian pada 2009 dilakukan Andal Ampatuan Sr yang menjadi rival politik Mangudadatu. Selain meneÂwaskan istri dari ManguÂdadatu, 17 jurnalis juga turut menjadi korban dalam pemÂbantaian ini. Andal Ampatuan Srdiadili bersama anaknya Andal Ampatuan Jr yang juga terlibat dalam aksi tersebut. Hampir 100 tersangka diadili atas dakwaan pembunuhan.
Keluarga korban dari pemÂbantaian ini dikabarkan meÂlayangkan tuntutan kepada bekas Presiden Gloria Arroyo. Mereka mengklaim sehaÂrusnya Arroyo dapat menÂcegah terjadinya peristiwa itu. Apalagi Andal Ampatuan Sr sekutu politik Arroyo.
Arroyo juga menjadi terÂdakwa suap dalam pemilu 2007. Dia ditahan di rumah sakit tempat dia dirawat atas sakit tulang yang dideritanya. Suami Arroyo, Juan Miguel “Mike†Arroyo, telah meÂmasukkan petisi ke MahÂkamah Agung Filipina. Petisi ini meminta Mahkamah mengÂhentikan tindakan DeparÂtemen Hukum dan Komisi Pemilu Filipina, yang meÂnahan dan menuntut Arroyo atas tuduhan kecurangan peÂmilu. Jika terbukti, Arroyo dapat dihukum seumur hidup.
Kini, Arroyo harus meÂnunggu keputusan MA hingga pekan depan saat pemerintah mengatakan suaminya dapat bebas pergi kemana saja, setelah tuduhan yang sama atas dirinya dicopot, Selasa (22/11)
Komisi pemilihan menÂcopot tuduhan atas Mike karena minimnya barang bukÂti, dan itu berarti dia bebas pergi meski istrinya masih ditetapkan sebagai tahanan rumah sakit, papar staf deÂpartemen hukum dan imiÂgrasi. [Harian Rakyat Merdeka]
< SEBELUMNYA
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: