Adele secara tegas menyataÂkan tidak suka lagunya diperÂgunakan oleh Trump untuk berkampanye. "Adele tidak memberi izin musiknya diguÂnakan untuk berbagai kampaÂnye politik," kata juru bicara Adele, kemarin.
Sebelumnya, beberapa muÂsisi lain juga mengaku keberaÂtan musiknya diputar dalam kampanye Trump. Mereka di antaranya, Neil Young, REM, dan Aerosmith. "Anda meÂnyedihkan, cari perhatian, pria kecil pemarah. Jangan pakai musik kami atau suara saya untuk sandiwara bodoh dalam kampanye Anda," kata pentoÂlan REM, Michael Stipe.
Kemunculan Trump di bursa calon presiden Amerika meÂmang menyedot perhatian dunÂia. Pengusaha kaya itu dikenal kerap melontarÂkan pernyataan pedas dan konÂtroversial.
Azealia Banks beberapa waktu lalu menyatakan dukungannya keÂpada Trump denÂgan kalimat yang cukup sarkasme. "(Trump) Setan, seperti Amerika," kata Banks. "Saya yakin negara ini seperti yang terÂlihat, penuh denÂgan omong koÂsong. Lebih baik memilih kotoran untuk tahu koÂtoran lain, menarÂuh kotoran itu di Gedung Putih," ucap Banks, frontal.
Awal tahun ini, album Adele, 25 meraih sukses besar. Statistik menunjukkan, album milik Adele yang sudah terjual 2 juta copy lebih ini juga berÂhasil mengalahkan penjualan album Elvis Presley berjudul
If ICan Dream. Karena kesuksesan ini, alÂbum Adele dianggap sebagai album laris tercepat dalam sejarah musik Inggris. Album ini juga tercatat sebagai album dengan penjualan tercepat, mencapai satu juta copy dan mengalahkan penjualan album
Oasis Be Here Now yang sebeÂlumnya, saat minggu pertama rilis, berhasil dijual lebih dari 700.000 copy.
Di Amerika, album ini berÂhasil mengalahkan jumlah penjualan album milik Taylor Swift 1989. Padahal, album milik Adele tidak muncul pada setiap layanan
online streamÂing. ***
BERITA TERKAIT: