Polisi mengatakan reptil sepanjang 2,5 meter yang diperkirakan memiliki harga sekitar 1.300 dolar AS (setara 19,4 juta rupiah) itu diambil dari peternakan buaya di daerah Hartbeesfontein di provinsi Barat Laut Afrika Selatan.
Terduga berusia antara 20 hingga 35 tahun.
AP melaporkan, Senin (24/4), para tersangka diyakini telah menggunakan truk pikap untuk mengambil buaya dari sebuah peternakan yang terletak 200 km sebelah barat Johannesburg.
Hewan itu ditemukan dalam keadaan diikat dengan tali dan kawat dan ditutupi dengan cabang-cabang pohon di sebuah rumah pertanian yang kosong.
Para pelaku dijadwalkan hadir di pengadilan pada Senin (24/4) waktu setempat.
Juru bicara polisi Adele Myburgh mengatakan petugas sedang menyelidiki bagaimana buaya yang berat itu dikeluarkan dari peternakan.
"Bagaimana mereka bisa mengeluarkan hewan ini?" kata Myburgh.
"Ini sama sekali bukan bayi buaya," ujarnya.
Myburgh mengatakan buaya itu mengalami dehidrasi parah ketika ditemukan oleh tim polisi dan petugas konservasi hewan.
Saat ini, buaya itu telah dikembalikan kepada pemiliknya. Polisi kemudian merilis foto buaya itu yang sedang berenang di kolamnya di peternakan.
Afrika Selatan memiliki masalah perburuan liar, tetapi buaya biasanya tidak menjadi sasaran mengingat betapa berbahayanya mereka.
Bagian tubuh buaya seperti kulit, kuku, dan gigi, memang memiliki nilai dan mereka yang bertanggung jawab mungkin berencana membunuh hewan liar tersebut untuk menjual bagian-bagian itu.
Myburgh mengatakan pihaknya masih terus menyelidiki motif pencurian tersebut.
BERITA TERKAIT: