Indeks Dolar (DXY), yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang utama, melemah 0,11 persen menjadi 98,15 dan berada pada tren penurunan dua sesi berturut-turut.
Pelemahan ini terjadi menyusul rilis data ketenagakerjaan AS yang tertunda. Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS), perekonomian menambah 64.000 lapangan kerja sepanjang November, melampaui estimasi para ekonom yang disurvei Reuters. Angka tersebut muncul setelah ekonomi AS kehilangan 105.000 pekerjaan pada Oktober.
Para analis menilai data ketenagakerjaan ini variatif (campur aduk). Meskipun angka utama perekrutan terlihat baik, rinciannya kurang meyakinkan, khususnya karena kenaikan pengangguran dan mayoritas pekerjaan baru berasal dari sektor non-siklikal (seperti layanan kesehatan).
The Fed diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam melanjutkan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Peluang The Fed menahan suku bunga pada pertemuan Januari meningkat menjadi 75,6 persen.
DXY melemah karena pasar mempertimbangkan sinyal kenaikan pengangguran yang dapat mengurangi urgensi The Fed untuk mengetatkan kebijakan.
Mata uang utama lainnya menguat terhadap Dolar AS menjelang keputusan bank sentral pekan ini.
Euro (EUR) naik tipis 0,05 persen menjelang keputusan ECB, didukung oleh data sentimen investor Jerman yang kuat.
Poundsterling (GBP) menguat 0,39 persen menjelang keputusan Bank of England (BoE).
Dolar AS melemah 0,36 persen terhadap Yen (JPY) menjelang keputusan Bank of Japan (BoJ), meskipun kekhawatiran fiskal dapat menahan penguatan Yen.
BERITA TERKAIT: