Fenomena ini telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir dan menimbulkan kekhawatiran serius terhadap kelangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tanah Air.
Menanggapi krisis pasar domestik ini, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyampaikan pandangannya. Persoalan banjir barang impor ilegal ini, menurutnya, tidak bisa disederhanakan hanya sebagai ulah mafia impor semata. Justru, ada aktor lain yang perannya jauh lebih besar dalam masuknya barang murah secara masif ke Indonesia.
"Ini bukan mafia impor nih yang bermain ini, tetapi perusahaan-perusahaan ekspedisi dan kargo barang,” ungkap Maman di Jakarta, dikutip Rabu 10 Desember 2025.
Pola masuknya produk-produk murah ini kini semakin sulit dikontrol karena keterlibatan perusahaan logistik yang mengirim barang dalam jumlah besar melalui berbagai jalur.
Maman mencontohkan maraknya barang impor ilegal ini, salah satunya, terlihat jelas di platform seperti TikTok. Ia menyoroti masuknya barang-barang white label (produk tanpa merek) dalam jumlah yang luar biasa banyaknya.
“Itu semuanya stok di gudang luar biasa, barang-barang white label masuk nggak dibatasi,” tuturnya. Hal ini mengindikasikan bahwa volume barang impor ilegal yang masuk tidak terkendali dan menumpuk di gudang-gudang logistik.
Maka dari itu, Maman mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas.
“Jadi ini saya mau sampaikan di dalam forum ini, jadi sekarang saatnya kita membidik itu, periksa itu, dan cek itu perusahaan-perusahaan ekspedisi dan kargo-kargo barang itu. Mereka itu yang memasukkan barang-barang itu dengan luar biasa banyaknya masuk,” tegasnya.
Maman menekankan bahwa meskipun pemerintah dan para pemangku kepentingan terus menggeber pemberdayaan dan pembinaan UMKM, upaya tersebut akan sia-sia belaka jika pasar dalam negeri tidak dijaga.
Ia juga menekankan perlunya perlindungan lebih serius agar pelaku UMKM dapat bertahan bahkan berkembang di tengah kompetisi yang kian tidak seimbang.
BERITA TERKAIT: