Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan perkembangan inflasi daerah dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, secara daring yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Selasa, 11 November 2025.
Dia menjelaskan, target inflasi tahun 2025 yang ditentukan APBN berada pada kisaran 1,5 hingga 3,5 persen. Namun, terdapat 4 daerah yang mencatatkan inflasi di atas angka tersebut.
"Berdasarkan inflasi tahun kalender Oktober 2025 menurut wilayah, terlihat bahwa ada 4 provinsi yang memang inflasi tahun kalendernya telah mencapai di atas 3,5 persen, yaitu Sumatera Barat, Riau, Aceh, dan Sulawesi Tengah," urai Amalia dikutip dari Youtube Kemendagri.
Ia menyebut Sumatera Barat menempati urutan pertama inflasi tertinggi dengan besaran mencapai 3,87 persen. Disusul urutan kedua Riau dengan inflasi sebesar 3,85 persen.
Kemudian di urutan ketiga, terdapat Aceh yang mencatatkan inflasi hingga 3,68 persen. Dilanjutkan urutan keempat yang diduduki Sulawesi Tengah dengan besaran inflasi 3,60 persen.
Amalia menyatakan 4 provinsi yang mengalami inflasi tahun kalender 2025 yang relatif tinggi itu, untuk Sumatera Barat memang dipicu harga komoditas cabai merah, emas perhiasan, mobil, kontrak rumah.
"Lalu kalau di Riau yang mengalami inflasi year to date 3,85 persen, maka komoditas penyumbangnya adalah cabai merah, emas perhiasan, biaya kuliah," jelasnya.
Sementara, untuk di dua daerah lainnya yaitu Aceh dengan inflasi 3,68 persen dan Sulawesi Tengah yang inflasinya 3,60 persen, memang penyumbangnya adalah dari komoditas cabai merah dan emas perhiasan.
"Beberapa provinsi lain yang mengalami inflasi year to date tinggi memang komoditas penyumbangnya nomor satunya cabai merah, kedua adalah emas perhiasan, ini konsisten di beberapa provinsi," pungkas Amalia.
BERITA TERKAIT: