Lonjakan ini dianggap sebagai bentuk solidaritas konsumen dengan warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Perusahaan sosial Zaytoun, yang namanya diambil dari kata Arab untuk “zaitun”, didirikan untuk mendukung ketahanan komunitas Palestina melalui perdagangan yang adil.
“Membeli minyak zaitun extra virgin dan kurma medjool dari wilayah tersebut memberi konsumen cara nyata untuk membantu warga Palestina,” kata direktur pelaksana Zaytoun, Manal Ramadan White, dikutip
The Guardian, Jumat 3 Oktober 2025.
Menurutnya, konsumen merasa bisa berkontribusi meski lewat langkah kecil. “Mereka bisa berkata: saya sudah melakukan ini,” ujarnya. Peningkatan penjualan menunjukkan bahwa orang ingin membuat perbedaan lewat daya beli mereka.
Zaytoun membeli minyak zaitun dari petani kecil di Tepi Barat. Botol 500 ml dijual sekitar 15 Poundsterling (Rp300 ribu), dan mereka berharap ada auditor lokal baru yang bisa mensertifikasi panen mendatang.
Namun, distribusi produk Zaytoun tidak mudah. Barang harus dikirim dari pelabuhan Haifa di Israel dengan rute berliku melewati pos pemeriksaan. Palet bahkan ditumpuk rendah agar anjing pelacak bisa melompatinya, menambah tantangan dalam menjaga pasokan tetap lancar.
BERITA TERKAIT: