“Kekhawatiran atas peningkatan produksi memang menahan kenaikan harga, meski kondisi pasokan jangka pendek masih ketat,” ujar Michael McCarthy, CEO platform investasi Moomoo Australia dan Selandia Baru, Dikutip dari Reuters.
Harga minyak mentah Brent melemah 63 sen atau 0,90 persen menjadi 69,50 Dolar AS per barel, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak akhir Juli pada perdagangan Jumat lalu. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga ikut terkoreksi. Harganya turun 65 sen atau 0,99 persen menjadi 65,07 dolar AS per barel, sehingga menghapus sebagian besar keuntungan dari perdagangan sebelumnya.
Penurunan harga ini dipicu oleh langkah Kurdistan Irak yang kembali menjual minyak ke Turki. Penjualan ini adalah yang pertama kali dalam 2,5 tahun terakhir, setelah adanya kesepakatan sementara yang mengakhiri kebuntuan perdagangan.
Selain itu, Amerika Serikat juga mendorong peningkatan produksi dalam negeri. Jika berjalan sesuai rencana, tambahan suplai sebesar 230.000 barel per hari akan masuk ke pasar internasional, di saat OPEC+ juga terus memperbesar produksi untuk memperkuat pangsa pasar global.
BERITA TERKAIT: