Komisi VI DPR Tolak Rencana Merger Pelita Air dan Garuda

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 15 September 2025, 08:16 WIB
Komisi VI DPR Tolak Rencana Merger Pelita Air dan Garuda
Maskapai Garuda Indonesia (Foto: RMOL/Alifia Dwi Ramandhita)
rmol news logo Rencana Pertamina melepas Pelita Air untuk kemudian digabungkan dengan Garuda Indonesia mendapat penolakan tegas dari Anggota Komisi VI DPR RI Abdul Hakim Bafaqih.

Ia menyatakan tidak menyetujui rencana spin off anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di lini bisnis maskapai itu untuk bergabung dengan Garuda Indonesia yang berkode emiten GIAA.

Menurutnya, Pelita Air sedang dalam kondisi yang baik, sehingga dikhawatirkan apabila dilakukan merger berkemungkinan untuk mengalami kendala ke depannya. 

Begitu juga halnya dengan Garuda Indonesia yang juga masih dalam tahap penyehatan kinerja.

"Saya menolak dengan keras upaya penggabungan Pelita dengan Garuda. Kalau memang mau di-spin-off, langsung dijadikan anak usahanya Danantara yaitu PT Danantara Aset Manajemen. Jangan malah jadikan entitas di bawah Garuda dan melebur dengan Garuda," ujar Abdul Hakim dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin 15 September 2025. 

“Kalau ini memang mau ikut membantu menyelamatkan Garuda, take over saja Citilink-nya,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, Citilink sebaiknya dilakukan pemisahan dari Garuda Indonesia, lalu merger dengan Pelita untuk membentuk entitas sendiri, sehingga menjadi anak usaha PT Danantara Aset Manajemen.

Dia menilai hal ini juga bertujuan memudahkan proses penyehatan Garuda Indonesia yang sedang diupayakan oleh Danantara.

Sebelumnya, Direktur Utama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam penjajakan terkait rencana pemisahan anak usaha atau spin off bisnis maskapai, Pelita Air, untuk bergabung dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Simon menerangkan, pemisahan anak usaha itu dilakukan agar perusahaan bisa lebih fokus menjalankan bisnis intinya di sektor minyak dan gas, serta energi terbarukan. Tugas pokok ini sekaligus menjadi komitmen pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060.

Rencana tersebut  diungkapkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI pada Kamis 11 September 2025 di mana Pertamina menyebut pelepasan Pelita Air akan dilakukan di bawah koordinasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA