Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Kamis 11 September 2025, KAEF membukukan penjualan neto sebesar Rp4,37 triliun atau turun 16,12 persen year on year (yoy) dibandingkan penjualan neto perusahaan pada semester I-2024 yang tercatat Rp 5,21 triliun.
Penurunan terutama berasal dari segmen ritel dan distribusi. Sementara dari sisi manufaktur, penjualan KAEF tercatat tumbuh.
Pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp4,37 triliun , yang mengalami penurunan sebesar 16,19 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,21 triliun.
Beban pokok penjualan KAEF berkurang 22,59 persen (yoy) menjadi Rp2,81 triliun, dari sebelumnya Rp3,63 triliun yang dicatat pada semester I-2024.
Beban usaha KAEF juga terpangkas 14,29 persen (yoy) menjadi Rp 1,50 triliun pada semester I-2025, dari periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp1,75 triliun.
Laba kotor tercatat Rp1,56 triliun, turun 1,16 persen (yoy) dari Rp1,58 triliun tahun lalu, sehingga margin kotor naik menjadi 35,75 persen (yoy).
Rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp95,02 miliar, membaik 58,08 persen dibanding periode sebelumnya yang tercatat Rp226,78 miliar.
Alhasil, rugi per saham dasar turun menjadi Rp17,07 per saham, dari Rp40,74 per saham pada periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi neraca, total aset per 30 Juni 2025 mencapai Rp14,97 triliun, naik tipis 0,04 persen year-to-date (ytd) dari Rp14,97 triliun pada 31 Desember 2024.
Liabilitas tercatat Rp11,68 triliun, meningkat 1,23 persen (ytd) dibanding Rp11,54 triliun pada akhir 2024.
BERITA TERKAIT: