Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Babak Belur, IPPES Ungkap Kerugian Kimia Farma Tembus Rp9 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 01 November 2024, 15:45 WIB
Babak Belur, IPPES Ungkap Kerugian Kimia Farma Tembus Rp9 Triliun
PT Kimia Farma Tbk/Net
rmol news logo Kinerja keuangan perusahaan pelat merah sektor farmasi, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) kian mengkhawatirkan.

Merujuk laporan keuangan tahun 2023, perusahaan BUMN ini mencatatkan kerugian hingga Rp1,82 triliun. Kondisi ini kontras dengan laporan keuangan dan penjualan dari tahun 2022 ke tahun 2023 naik Rp9,23 triliun menjadi Rp9,96 triliun.

Harga pokok penjualan juga mengalami peningkatan signifikan dari 59,1 persen pada tahun 2022 menjadi 68,9 persen di tahun 2023 dan kenaikan signifikan dari beban usaha dari 37 persen menjadi lebih dari 46 persen.

"Dari data tersebut, maka terlihat terjadi peningkatan biaya atas beban usaha yang perlu mendapatkan klarifikasi lebih lanjut dari Kimia Farma," kata Direktur Eksekutif Indonesia Public Policy and Economics Studies (IPPES), M. Zulfikar Dachlan, Jumat, 1 November 2024.

Zulfikar mengaku telah mendapat informasi bahwa sedang ada investigasi dugaan pelanggaran integritas penyediaan data laporan keuangan. Ia memprediksi, hasil investigasi akan menunjukkan kerugian Kimia Farma lebih besar dari data yang diungkap selama ini.

"Tim kita sudah kroscek, total utang Kimia Farma beserta anak usaha jumlahnya mencapai Rp9 triliun," tegas Zulfikar.

Melihat kondisi keuangan perusahaan pelat merah tersebut, IPPES mendorong langkah-langkah strategis dan serius untuk membenahi Kimia Farma.

"Jika dibiarkan, maka dapat mengakibatkan buruknya kinerja holding dan pada akhirnya akan membebani pemerintah," tutupnya. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA