Dolar AS Bangkit dari Tekanan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 10 September 2025, 08:23 WIB
Dolar AS Bangkit dari Tekanan
Ilustrasi (Foto: RMOL/Reni Erina)
rmol news logo Kurs Dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, setelah sempat melemah pada sesi sebelumnya. 

Penguatan tersebut terjadi ketika investor melakukan konsolidasi posisi menjelang rilis data inflasi penting pekan ini.

Data inflasi produsen (PPI) AS dijadwalkan keluar pada hari ini, disusul inflasi konsumen (CPI), sehari berselang. Kedua data tersebut menjadi fokus untuk menilai dampak tarif terhadap harga di ekonomi terbesar dunia itu. 

Indeks Dolar AS (Indeks DXY) naik 0,4 persen menjadi 97,78. Sebelumnya, indeks tersebut sempat menyentuh posisi terendah tujuh pekan. 

Greenback sempat melorot setelah laporan menunjukkan revisi turun hampir 1 juta lapangan kerja dari perkiraan pemerintah untuk periode April 2024 hingga Maret 2025. Revisi tersebut mengindikasikan kondisi pasar tenaga kerja jauh lebih lemah dibandingkan data awal. 

Dolar AS menguat 0,6 persen versus Franc Swiss, menjadi 0,7976 Franc setelah sempat jatuh ke titik terendah enam pekan.

Euro merosot 0,5 persen terhadap Dolar ke posisi 1,1707 Dolar AS. 

Poundsterling turun 0,5 persen ke posisi 1,3521 Dolar AS, sementara mata uang komoditas seperti dolar Australia, Selandia Baru, dan Kanada juga melemah terhadap greenback.

Fokus pasar berikutnya tertuju ke kawasan Euro. Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan mempertahankan suku bunga pada rapat kebijakan Kamis ini. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA