Menurut FedWatch Tool CME Group, pelaku pasar saat ini memperkirakan kemungkinan 92 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, bahkan sebagian spekulan berspekulasi pada langkah yang lebih agresif yakni 50 basis poin.
Ekspektasi ini muncul setelah data Jumat lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja di Amerika melemah tajam sepanjang Agustus. Suku bunga yang lebih rendah menekan dolar AS dan yield obligasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) memang menguat, namun tetap berada di dekat posisi terendah tujuh pekan terhadap mata uang utama lain. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga naik setelah sebelumnya menyentuh titik terendah lima bulan.
Harga emas spot menguat 0,2 persen menjadi 3.643,57 Dolar AS per ons pada perdagangan Selasa 9 September 2025 waktu setempat. Sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi 3.673,95 Dolar AS pada awal sesi.
Sementara, emas berjangka AS untuk kontrak pengiriman Desember ditutup menguat 0,1 persen menjadi 3.682,2 Dolar AS per ons.
Emas batangan, yang menembus level 3.600 Dolar AS pada Senin, mencetak sejumlah rekor baru tahun ini berkat pelemahan Dolar, kebijakan moneter yang dovish, serta ketidakpastian global.
Berbanding dengan emas, harga perak spot jatuh 1,2 persen menjadi 40,86 Dolar AS per ons.
Platinum melemah 1,4 persen ke posisi 1.363,14 Dolar AS. Paladium turun 0,3 persen menjadi 1.130,61 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: