Dalam 24 jam terakhir, kinerja aset utama digital BTC lebih buruk dibandingkan pasar kripto secara keseluruhan. Penurunan ini dipicu oleh sinyal teknis yang bearish dan aksi jual besar-besaran senilai 2,7 miliar Dolar AS, yang memicu gelombang likuidasi di pasar.
Salah satu penyebab utama penurunan adalah aksi jual besar oleh “paus” Bitcoin. Investor besar ini melepas sekitar 24.000 BTC senilai 2,7 miliar Dolar AS pada 25 Agustus, mendorong harga anjlok hingga 109.324 dolar. Dampaknya, terjadi likuidasi posisi BTC senilai 262 juta dolar dalam 24 jam, menghapus keuntungan yang sebelumnya didorong oleh optimisme ETF.
Dari sisi makroekonomi, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole membuat pasar ragu. Meski peluang penurunan suku bunga pada September diperkirakan mencapai 87,3 persen, nada Powell yang samar membuat investor berhati-hati. Penguatan indeks dolar AS (DXY) sebesar 0,8 persen ikut menekan harga aset berisiko seperti kripto.
Tekanan teknikal juga memperparah situasi. BTC menembus Simple Moving Average (SMA) 30 hari di 116.258 dolar dan level Fibonacci 23,6 perse ln di 120.885 Dolar, memicu gelombang perintah jual otomatis.
Indikator teknikal seperti MACD negatif dan Relative Strength Index (RSI) turun ke 31,75 menandakan tren bearish semakin kuat. Jika harga menutup perdagangan di bawah 113.000 dolar, BTC berpotensi menguji ulang EMA 200 hari di kisaran 100.854 Dolar.
BERITA TERKAIT: