Musk menuduh Apple “bermain curang” dengan lebih mengutamakan ChatGPT di toko aplikasi iPhone, sementara chatbot buatan xAI, Grok, dan aplikasi AI lain sulit bersaing.
Menurut Musk, langkah itu membuat Apple dan OpenAI terlihat seperti bersekongkol menjaga dominasi mereka, terutama di tengah peralihan besar ke teknologi AI yang disebut-sebut bisa sepenting peluncuran iPhone tahun 2007.
"Ini adalah kisah dua perusahaan monopoli yang bersatu untuk memastikan dominasi mereka yang berkelanjutan di dunia yang digerakkan dengan cepat oleh teknologi paling canggih yang pernah diciptakan manusia: kecerdasan buatan," demikian pernyataan dalam gugatan tersebut, dikutip dari
Associated Press, Selasa 26 Agustus 2025.
Dalam gugatan tersebut, Apple digambarkan takut kalau AI akan mengancam kesuksesan iPhone di masa depan. Karena itu, Apple dituduh berkolusi dengan OpenAI agar iPhone tetap jadi pusat ekosistem teknologi mereka. OpenAI juga diserang Musk karena dianggap lebih mementingkan keuntungan daripada keselamatan publik, dan dinilai sudah melenceng dari misi awalnya sebagai organisasi riset nirlaba.
Sebaliknya, OpenAI menolak tuduhan itu dan menyebut langkah Musk hanya bagian dari “pola pelecehan” yang sudah sering dilakukan terhadap perusahaan tersebut.
"Pengajuan terbaru ini konsisten dengan pola pelecehan yang dilakukan oleh Bapak Musk," kata OpenAI dalam sebuah pernyataan.
Inti gugatan ada pada keputusan Apple menggandeng ChatGPT sebagai “mesin penjawab” bawaan iPhone. Karena AI buatan Apple sendiri belum cukup kuat, kerja sama ini membuat ChatGPT otomatis lebih sering digunakan dan memperoleh data penting yang tidak bisa diakses oleh pesaing seperti Grok.
Gugatan Musk juga menuding Apple sengaja menaikkan peringkat ChatGPT di toko aplikasi iPhone. Padahal, aplikasi lain seperti DeekSeek dan Perplexity beberapa kali berhasil menduduki posisi teratas secara alami di berbagai negara.
Menariknya, OpenAI kini juga bekerja sama dengan mantan desainer top Apple, Jony Ive, untuk mengembangkan perangkat AI baru. Banyak analis memprediksi perangkat itu bisa jadi pesaing serius iPhone di masa depan.
BERITA TERKAIT: