Inflasi tingkat grosir yang tinggi ini menyusul rilis tentang kenaikan harga konsumen yang lebih baik dari perkiraan pada Juli, mendorong trader untuk meningkatkan spekulasi pada pemotongan suku bunga dari Federal Reserve.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama dunia, naik 0,5 persen menjadi 98,25.
Dolar menguat terhadap Euro 0,5 persen. Satu Euro kini diperdagangkan lebih lemah sebesar 1,16413 Dolar AS. Poundsterling Inggris juga melemah 0,3 persen menjadi 1,35325 Dolar AS.
Dolar AS menguat terhadap Yen Jepang sebesar 0,3 persen menjadi 147,87 Yen, setelah sempat melorot menyusul komentar Bessent yang menyarankan Bank of Japan untuk segera menaikkan suku bunga kembali.
Dolar Australia turut tertekan, meski data ketenagakerjaan yang positif menenangkan kekhawatiran akan pelemahan pasar tenaga kerja. Dolar Aussie itu tercatat merosot 0,8 persen ke posisi 0,6495 Dolar AS.
Analis tetap menyarankan waspada dan mengingatkan agar tidak terlalu berharap pada penguatan Dolar AS yang berkelanjutan.
BERITA TERKAIT: