Coca-Cola Ubah Resep di AS Sesuai Request Trump

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Jumat, 18 Juli 2025, 14:12 WIB
Coca-Cola Ubah Resep di AS Sesuai Request Trump
Coca-cola/net
rmol news logo Raksasa minuman soda kemasan, Coca-Cola akan mengganti bahan pemanis dalam produknya dengan gula tebu asli.

Mengutip BBC, pada Jumat 18 Juli 2025, perusahaan itu dikabarkan akan mengganti sirup jagung berfruktosa tinggi yang selama ini digunakan di pasar domestik Amerika Serikat (AS).

Presiden Donald Trump telah mengonfirmasi keberhasilan dalam pembicaraan langsung dengan raksasa minuman ringan tersebut.

"Saya telah berbicara dengan Coca-Cola tentang penggunaan gula tebu asli dalam Coke di Amerika Serikat, dan mereka telah setuju untuk melakukannya," ujar Trump dalam unggahan di media sosialnya.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang berwenang di Coca-Cola," tambahnya.

Sebagai pecinta minuman Diet Coke, Trump menyebut langkah itu sebagai bentuk perbaikan besar. 

“Ini akan menjadi langkah yang sangat baik dari mereka dan Anda akan lihat. Ini jauh lebih baik!” tulisnya di platform Truth Social.

Meski belum memberikan konfirmasi eksplisit soal perubahan resep, pihak Coca-Cola melalui juru bicaranya menyatakan apresiasi atas antusiasme Presiden Trump. 

Mereka juga menjanjikan informasi lebih lanjut terkait "penawaran inovatif baru" dalam lini produk mereka akan segera diumumkan.

Sebelumnya, Coca-Cola yang dijual di AS selama ini menggunakan sirup jagung, berbeda dengan versi di Meksiko, Inggris, dan beberapa produknya di Indonesia yang cenderung menggunakan gula tebu. 

Isu ini telah lama menjadi sorotan para penggiat kesehatan, termasuk Menteri Kesehatan AS, Robert F. Kennedy yang mengaitkan konsumsi berlebih pemanis buatan dan sirup jagung dengan meningkatnya kasus diabetes dan penyakit metabolik lainnya.

Ia mendesak perusahaan besar untuk lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan publik.

Sementara CEO Coca-Cola, James Quincey, dalam pernyataan kepada investor bulan April lalu, mengungkapkan komitmen perusahaan untuk terus mengurangi kadar gula dalam produk mereka.

"Kami melakukan ini dengan mengubah resep serta menggunakan sumber daya pemasaran global dan jaringan distribusi kami untuk meningkatkan kesadaran dan minat terhadap produk kami yang terus berkembang," ujarnya.rmol news logo article
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA