"Hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024 menunjukkan bahwa pendapatan Perseroan di tahun 2024 naik sebesar 81 persen dibandingkan dengan tahun 2023," kata Corporate Secretary VP Pelita Air, Agdya Yogandari dalam keterangannya, Kamis 19 Juni 2025.
Perseroan juga berhasil mencatatkan Laba Setelah Pajak sebesar 5,9 juta dolar AS, naik dari hasil tahun 2023 yang masih mencatatkan rugi, sementara EBITDA di tahun 2024 juga mengalami kenaikan lebih dari 580 persen Year on Year.
Tingkat kesehatan Perseroan juga membaik yang tercermin dari hasil pemeringkatan PEFINDO tanggal 19 Mei 2025, dimana Pelita Air memperoleh peringkat idBBB+ dengan outlook “stable”: Hasil ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023, serta mencerminkan kapasitas usaha berada pada tingkat layak dan stabil dalam kategori industri sejenis.
Pelita Air juga menjadi maskapai paling tepat waktu di Indonesia, dengan angka On-Time Performance (OTP) mencapai 94,3 persen menurut data resmi Kementerian Perhubungan pada 2024. Tingkat keterisian kursi (Seat Load Factor) juga berkontribusi positif bagi pencapaian operasional.
"Respons pasar yang baik menunjukkan peningkatan keterisian kursi mencapai rata2 80,7 persen di sepanjang tahun 2024," kata Agdya.
Agdya mengatakan, selama 2024, Pelita Air membuka lima rute baru yang menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia, meliputi Jakarta-Aceh, Jakarta?"Kendari, Balikpapan-Yogyakarta, Jakarta?"Lombok, dan Jakarta-Medan. Penambahan ini menggenapi jumlah total rute menjadi 16 pada akhir tahun 2024.
Kemudian, perusahaan juga memperkuat armadanya dengan mendatangkan dua unit Airbus A320 untuk menjamin tersedianya kapasitas penerbangan bagi keberlanjutan konektivitas.
Perseroan meyakini bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan juga ditentukan oleh konsistensi dalam memberikan layanan yang andal serta adaptasi terhadap dinamika pasar.
"Ke depan, Perseroan akan terus mengedepankan efisiensi, tata kelola yang baik, dan pelayanan berkualitas sebagai fondasi utama dalam memperkuat posisi Perseroan di industri penerbangan nasional," pungkas Agdya.
BERITA TERKAIT: