Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria menyatakan bahwa peleburan maskapai pelat merah harus terjadi, meskipun ada kritikan dan penolakan. Ia menegaskan, rencana merger itu sesuai dengan peta jalan atau roadmap pengembangan BUMN ke depan.
“Memang di dalam roadmap BUMN ke depan, kami tidak mau lagi banyak perusahaan yang tersebar-sebar di dalam satu industri,” jelas Dony di Jakarta, dikutip Kamis 25 September 2025..
Dalam 22 program kerja hingga akhir tahun ini, Danantara akan merestrukturisasi empat sektor utama BUMN yang mencakup bisnis maskapai penerbangan, infrastruktur manufaktur baja, proyek kereta api cepat dan asuransi.
Dony menambahkan, pro dan kontra terhadap suatu kebijakan merupakan hal yang wajar. Namun, kritik tersebut dapat dijadikan sebagai persiapan yang lebih baik lagi di dalam proses penyempurnaan dan penyehatan BUMN
Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam menolak dengan tegas peleburan antara Pelita Air dan Garuda (GIAA) karena akan berdampak pada kinerja operasional maupun keuangan Pelita Air yang menurutnya dalam kondisi sehat dan baik.
Senada, anggota Komisi VI DPR lainnya, Kawendra Lukistian, mengatakan ia tidak ingin kinerja Pelita jadi tergerus setelah merger.
BERITA TERKAIT: