Namun, CEO bank besar JPMorgan Chase, Jamie Dimon, mengingatkan bahwa kabar baik ini bisa saja tidak bertahan lama. Menurutnya, tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump masih bisa memberikan dampak buruk ke depan.
"Anda mungkin melihat data ekonomi yang bagus sekarang, tapi saya kira bisa saja keadaan memburuk dalam waktu dekat," kata Dimon, dikutip dari CNN, Kamis, 12 Juni 2025.
Dimon menjelaskan bahwa tarif Trump belum terlalu terasa dalam angka-angka resmi seperti inflasi bulanan dan laporan pekerjaan. Tapi, jika dampaknya mulai terasa, ekonomi AS bisa melambat.
Pasar keuangan di Wall Street saat ini sedang berharap agar dampak dari tarif Trump tidak terlalu buruk. Namun, ketidakpastian masih tinggi. Butuh waktu beberapa bulan lagi untuk benar-benar melihat efek tarif terhadap keputusan bisnis, perekrutan karyawan, dan kenaikan harga barang.
Dimon juga mengatakan bahwa meskipun sentimen atau perasaan para konsumen dan investor sudah mulai membaik setelah sempat cemas di bulan April, hal itu belum tentu menandakan ekonomi akan terus membaik.
“Yang lebih penting adalah data nyata, seperti pertumbuhan jumlah pekerjaan dan inflasi,” ujarnya.
Ia memperkirakan bahwa dampak nyata dari tarif baru ini mungkin baru akan terlihat mulai Juli hingga Oktober.
“Kemungkinan besar akan ada dampaknya. Mudah-mudahan tidak terlalu parah,” kata Dimon.
Ia juga memperkirakan lapangan kerja bisa sedikit berkurang dan inflasi akan naik sedikit.
“Semoga dampaknya hanya kecil,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: