Panen Gagal, Harga Gandum Berjangka Naik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 05 Juni 2025, 13:47 WIB
Panen Gagal, Harga Gandum Berjangka Naik
Ilustrasi/RMOL
rmol news logo Harga gandum menguat karena pasokan berkurang akibat cuaca kering yang mengancam hasil panen di konsumen utama China, ditambah lagi dengan para pemasok biji-bijian; Rusia dan Ukraina, yang terus bersitegang. 

Ukraina meningkatkan serangan terhadap target-target Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memberitahu Presiden AS Donald Trump dalam percakapan telepon bahwa Moskow harus menanggapi serangan tersebut, yang mendorong kekhawatiran atas pasokan gandum.

Ekspor jagung Ukraina diperkirakan turun menjadi 1 juta metrik ton pada Juni dari 2 juta ton pada bulan sebelumnya, karena jagung asal Ukraina tidak kompetitif dibandingkan jagung Amerika, menurut serikat produsen UAC.

Harga gandum berjangka di Chicago Board of Trade (CBOT) meningkat 0,55 persen atau 3,00 Dolar AS, menjadi 546,25 Dolar  AS per bushel pada perdagangan Kamis siang 5 Juni 2025. 

Sementara, harga jagung CBOT naik 0,28 persen atau 1,25 Dolar AS menjadi 440 Dolar AS per bushel. 

Harga kedelai melemah 0,19 persen atau 2,00 Dolar AS menjadi  Dolar AS 1.043,00 per bushel.

Sejumlah wilayah sabuk gandum China di Provinsi Shaanxi dan Henan dilanda cuaca panas dan kering, dengan suhu yang mendekati rekor mengancam akan mengurangi hasil panen. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA