Sektor Semikonduktor Menguat, Wall Street Berakhir di Garis Hijau

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 08 Mei 2025, 09:33 WIB
Sektor Semikonduktor Menguat, Wall Street Berakhir di Garis Hijau
Ilustrasi/RMOL
rmol news logo Pasar saham Amerika Serikat di Wall Street berakhir menghijau didorong oleh saham semikonduktor. 

Sektor ini melaju di akhir sesi setelah adanya laporan bahwa regulasi tentang chip kecerdasan buatan akan dilonggarkan.

Sepanjang sesi, saham berfluktuasi terutama setelah Federal Reserve (The Fed) mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga, sebuah langkah yang diprediksi pelaku pasar.

Menjelang penutupan perdagangan, saham menguat karena produsen chip melesat setelah  Bloomberg  melaporkan rencana pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mencabut pembatasan chip kecerdasan buatan. 

Laporan tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Departemen Perdagangan. Indeks semikonduktor PHLX melambung 1,7 persen setelah merosot sebanyaknya 1 persen. 

Dikutip dari Reuters, berikut pergerakan indeks saham di Wall Street pada penutupan perdagangan Rabu 7 Mei 2025 atau Kamis WIB. 

- Dow Jones Industrial Average naik 284,97 poin, atau 0,70 persen, menjadi 41.113,97
- S&P 500 menguat 24,37 poin, atau 0,43 persen, menjadi 5.631,28
- Nasdaq Composite Index bertambah 48,50 poin, atau 0,27 persen, menjadi 17.738,16

Penguatan Dow Jones didorong oleh lonjakan 10,8 persen saham Disney setelah kinerja kuartalan perusahaan entertainment itu melampaui ekspektasi Wall Street.

Setelah pengumuman suku bunga tidak berubah, Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan, ekonomi AS sejauh ini sehat tetapi ada kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan semakin tidak pasti.  

Pasar keuangan bergejolak dalam beberapa minggu terakhir sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif pada awal April. Membuat S&P 500 anjlok hampir 15 persen pada hari-hari setelahnya, hanya untuk memulihkan hampir semua penurunan.

Nasdaq juga merosot saat itu, sebagian dipicu oleh kejatuhan saham induk usaha Google, Alphabet, yang ditutup melorot lebih dari 7 persen dan menyebabkan sektor jasa komunikasi S&P 500 kehilangan 1,8 persen. 

Baru-baru ini, Washington mengumumkan bahwa perwakilan Amerika Serikat dan China akan bertemu selama akhir pekan ini di Swiss untuk membahas perdagangan, yang mencairkan suasana setelah berminggu-minggu saling balas tarif antara dua ekonomi terbesar itu.

Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 1,56 banding 1 di NYSE , dan dengan rasio 1,2 banding 1 di Nasdaq.

S&P 500 mencetak 18 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan delapan titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 52 titik tertinggi baru dan 114 titik terendah baru.

Volume di bursa Wall Street tercatat 15,43 miliar saham, dibandingkan rata-rata 17,55 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. 

Saham Walt Disney melonjak 10,76 persen. Begitu juga dengan Nvidia dan Nike, masing-masing naik 3,06 persen dan 2,74 persen. Saham Apple anjlok 1,15 persen. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA