Dikutip dari
RT, Selasa 22 April 2025, penandatanganan kesepakatan tersebut berlangsung Sabtu pekan lalu di Port Sudan, ibu kota Negara Bagian Laut Merah.
Dalam pernyataannya, Kementerian Energi dan Perminyakan Sudan menyebutkan bahwa acara penandatanganan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Rusia di Sudan.
Penjabat Wakil Menteri Energi dan Perminyakan Sudan, Mohamed Awad Al-Khair, bersama para perwakilan perusahaan, juga mengadakan diskusi teknis dan administratif. Tujuannya untuk merampungkan kerja sama di berbagai bidang lain.
“Para pihak juga membahas kemungkinan menjalin kemitraan dengan perusahaan minyak nasional Sudan, Sudapet, dalam bentuk investasi di sektor minyak, mulai dari eksplorasi hingga produksi,” kata kementerian.
Selama beberapa tahun terakhir, Sudan aktif mencari investasi dari Rusia di berbagai sektor seperti pertambangan emas dan industri minyak. Namun, upaya ini terkendala oleh konflik bersenjata yang masih berlangsung di negara tersebut.
Awal bulan ini, Duta Besar Sudan untuk Rusia, Mohammed Sirraj, menyatakan bahwa Sudan ingin memperkuat kerja sama dengan Rusia, termasuk meminta bantuan dalam upaya mengakhiri perang saudara.
Sebelumnya pada November lalu, pemerintah Sudan juga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan Rusia, Power Machines, untuk memperkuat infrastruktur pembangkit listrik tenaga air di negara itu.
Sabtu lalu, Kementerian Energi Sudan mengumumkan bahwa sekelompok perusahaan Rusia telah berada di Sudan selama satu minggu terakhir. Mereka telah bertemu dengan pejabat tinggi pemerintah untuk menjajaki peluang investasi baru.
BERITA TERKAIT: