Awalnya, Cikita hanya mencoba peruntungan di bisnis ini untuk mengisi waktu senggang sekaligus membeli emas sebagai investasi pribadi. Namun, tanpa disangka, permintaan dari orang-orang terdekat hingga pelanggan umum terus meningkat signifikan.
"Awalnya iseng buka jastip emas, ternyata minatnya tinggi juga, terutama dari orang-orang sekitar," kata Cikita kepada
RMOL, Rabu 16 April 2025.
Menurut perempuan 27 tahun itu, perputaran dalam bisnis emas lebih cepat dan menguntungkan. Dalam satu kali pembukaan
batch jastip, ia bisa meraup keuntungan bersih hingga Rp2 juta, dengan modal yang relatif kecil.
Meski begitu, menurut Cikita, usaha ini tetap menuntut ketekunan. Terutama saat harus mengantre untuk mendapatkan nomor urut pembelian demi menjaga kepercayaan pelanggan.
"Kurang lebih Rp2 juta itu untuk yang sudah bersih, untuk pendapatannya per satu kali
open batch gitu. Tapi modalnya juga sih ya enggak begitu besar, paling untuk modal effort mengantre aja," papar Cikita.
Namun, Cikita mengakui ada tantangan tersendiri dalam jastip emas, khususnya saat pasokan emas batangan, seperti Antam, mulai langka di pasaran akibat tingginya permintaan. Ia menduga kondisi ini dipicu oleh kepanikan pasar menyusul tarif baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
"Kalau dilihat sekarang memang banyak banget yang beli emas, mungkin karena ada isu (tarif) Trump, jadi peminatnya cukup drastis," jelasnya.
Adapun penjualan tertinggi Cikiteeny Shop sempat menembus angka Rp184 juta, dengan sebagian besar pelanggan membeli emas dalam ukuran 2 gram, 5 gram, hingga 10 gram, dengan sistem inden.
Meski sistem pemesanannya menggunakan metode tersebut, Cikita merasa beruntung karena tidak perlu mengantre seperti pembeli umum yang harus bersaing dengan lonjakan permintaan.
"Memang sudah menjelaskan di awal sistemnya seperti apa, untuk proses pesanannya, sistem inden dalam waktu 20 hari kerja gitu. Jadi barang itu akan
ready setelah 20 hari kerja, 20 hari kerja itu batas maksimal," tutupnya.
BERITA TERKAIT: