Data makro Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan di sektor manufaktur dan pasar tenaga kerja menjelang pengumuman tarif yang akan dirilis Rabu waktu setempat.
Manufaktur AS mengalami kontraksi pada Maret setelah dua bulan berturut-turut mencatat ekspansi. Laporan Departemen Tenaga Kerja AS memperlihatkan lowongan pekerjaan menyusut menjadi 7,568 juta sepanjang Februari.
Analis berpendapat, sektor manufaktur sangat terdampak pada kebijakan Presiden AS Donald Trump.
"Jelas bahwa sektor manufaktur telah menanggung beban perubahan kebijakan proteksionis Presiden Trump - dan sektor ekonomi lainnya dapat menderita konsekuensi hilir dalam beberapa bulan mendatang," kata Karl Schamotta, Chief Market Strategist Corpay.
Ini menjadikan Dolar AS melemah terhadap Yen.
Investor melihat mata uang Jepang sebagai aset yang lebih aman daripada Dolar AS, karena tarif Trump kemungkinan akan merugikan ekonomi Amerika juga.
Dolar AS melemah 0,37 persen menjadi 149,41 terhadap Yen.
Mata uang Euro juga turun terhadap Yen 0,65 persen menjadi 161,14 Yen.
Staf Gedung Putih telah menyusun proposal untuk mengenakan tarif sekitar 20 persen pada sebagian besar impor ke AS.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan UE terbuka untuk negosiasi dengan AS mengenai perdagangan, tetapi akan membalas dengan keras jika perlu.
Euro melorot 0,29 persen menjadi 1,0786 Dolar AS setelah melejit 4,5 persen pada triwulan pertama tahun ini.
Dolar Australia menguat 0,4 persen terhadap Dolar AS, menjadi 0,6271 Dolar AS setelah bank sentral tidak mengubah suku bunga seperti yang diprediksi.
BERITA TERKAIT: