”Kami memastikan hari kemenangan (Idulfitri) ini tidak boleh terganggu oleh kendala kelistrikan agar masyarakat merayakan dengan khidmat. Listrik harus maksimal, andal, dan prima,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Kamis, 27 Maret 2025.
PLN telah melaksanakan serangkaian asesmen secara menyeluruh dari segi pembangkitan, transmisi, distribusi sampai pelayanan pelanggan jauh hari sebelum bulan Ramadan.
Untuk menjamin layanan kelistrikan berjalan maksimal, PLN memonitor seluruh proses bisnis secara
real time dalam sistem digital.
"Sistem ini memungkinkan pengawasan
real time terhadap distribusi daya, deteksi dini potensi gangguan, serta optimalisasi pengaturan beban di setiap titik jaringan," jelasnya.
Digitalisasi sistem kelistrikan terbukti mampu meningkatkan keandalan pasokan, termasuk monitoring ketersediaan pasokan energi primer untuk pembangkit yang terpantau secara digital dan terintegrasi dengan sistem database di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selaku regulator.
"Dengan pendekatan digitalisasi, PLN tidak hanya meningkatkan responsivitas dalam menangani gangguan tetapi juga menjaga stabilitas pasokan listrik di tengah tingginya permintaan selama libur Ramadan dan Idulfitri," imbuh Darmawan.
Merujuk monitoring, daya mampu pembangkit terpantau 67 GW (gigawatt), beban puncak (BP) secara nasional sebesar 45 GW sehingga masih ada cadangan daya (
reserve margin) hingga 22 GW atau 49 persen yang sangat ideal dalam memastikan suplai kelistrikan selama lebaran.
BERITA TERKAIT: