Presiden Laznah Tanfidziyah Syarikat Islam, Prof. Hamdan Zoelva mengatakan, PP SI bekerja sama dengan Badan Zakat Nasional (Baznas) RI menyalurkan beasiswa S1, S2, S3 dan beasiswa penelitian sebesar Rp2 miliar.
Selain itu, dia menyebutkan bantuan lainnya melalui dana Ummat Laznas Syarikat Islam, untuk membantu warga Palestina, sebesar Rp500 juta, ditambah, kerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk membangun masjid darurat di Gaza senilai Rp500 juta.
"Sehingga total keseluruhan Rp1 miliar. Syarikat Islam fokus membangun kekuatan ekonomi umat, dengan memanfaatkan potensi sumber daya Ummat melalui zakat dan wakaf untuk menyelesaikan problem ekonomi lewat laznas dan lembaga waqaf SI," ujar Hamdan.
Menurut Hamdan, zakat dan wakaf jika dikelola secara modern dapat menekan masalah kemiskinan, pendidikan, hingga pemukiman.
Dia mengkalkulasi, potensi zakat dan wakaf umat per tahun dapat mencapai Rp340 triliun, sementara saat ini baru bisa terealisasi sebesar Rp 3 triliun atau baru 10 persen.
"Potensi dana umat ini yang menjadi salah satu strategi Syarikat Islam untuk memperkuat ekonomi umat dan pengelolaan yang modern. Salah satu contohnya adalah waqaf dikumpulkan kemudian jadi aset yang diinvestasikan yang keuntungan kembali ke umat," urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Syarikat Islam Ferry Juliantono mengatakan, potensi ekonomi umat yang besar ini akan disinergikan dengan pemerintah.
"Termasuk untuk mendukung program pro rakyat Presiden Prabowo seperti Kopdes Merah Putih untuk memperkuat ekonomi kerakyatan," ucap Ferry yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi.
Hadir sejumlah tokoh dalam acara itu antara lain mantan kepala BNPT Komjen Pol (Purn) Boy Rafly, Prof. Valina Singka, Peneliti BRIN Prof. Siti Zohro, mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, Bupati Tulang Bawang Lampung Drs. Hi. Qodratul Ikhwan, perwakilan Baznas RI, dan perwakilan Kapolri.
BERITA TERKAIT: