Hal tersebut disampaikan Direktur Sabang-Merauke Circle, Dr. Syahganda Nainggolan, dalam acara talk show program televisi swasta, dikutip
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL pada Selasa malam, 25 Februari 2025.
Syahganda menjelaskan, Presiden Prabowo setelah dilantik sebagai Presiden ke-8 RI, telah menyampaikan akan menerapkan ekonomi Pancasila,
Dia menilai, pernyataan yang disampaikan Presiden Prabowo di Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 30 Desember 2024 itu, merupakan rencana pembangunan ekonomi yang dipercepat realisasinya melalui pembentukan Danantara.
"Jadi pilihan ini yang diterjemahkan oleh Pak Prabowo menjadi agenda aksi dan itu cepat sekali kan. Dari Desember sekarang udah langsung ada aksinya," ujar Syahganda.
"Aksi itu bagaimana? Bagaimana menggunakan korporasi sebagai agen pembangunan. Ini kan korporasi nih 14.000 triliun lebih ini (potensi ekonomi yang dikelola)," sambungnya memaparkan.
Dia memandang, sebelum Prabowo membuat terobosan pembentukan Danantara, pemerintahan sebelumnya selalu mengelola ekonomi negara dengan berpangku pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan membuat utang negara semakin menumpuk.
"Yang tadi birokrasi, negara birokrasi, APBN puter-puter. Nah ini kan ternyata ada masalah. Karena apa? Karena kita ada beban di situ. Kita (ketahui) 40 persennya itu berupa utang yang jatuh tempo, itu bisa Rp800 triliun plus bunganya Rp1.000 triliun lebih," urainya.
Oleh karena itu, dia menangkap semangat Presiden Prabowo membentuk Danantara sebagai badan pengelola investasi Indonesia sebagai solusi memperbaiki pembangunan ekonomi nasional.
"Saya melihat Pak Prabowo melakukan, kalau dalam main catur itu kan langkah sampul yang luar biasa. Dia mengkonsolidasikan kekuatan yang lainnya," demikian Syahganda menambahkan.
BERITA TERKAIT: