Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pejabat Tinggi Amerika Putar Otak untuk Pertahankan TikTok di AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 17 Januari 2025, 09:37 WIB
Pejabat Tinggi Amerika Putar Otak untuk Pertahankan TikTok di AS
Ilustrasi/Ist
rmol news logo Menjelang penutupan aplikasi TikTok di Amerika Serikat pada 19 Januari 2025, sejumlah pejabat AS, termasuk Mike Waltz dan Chuck Schumer, menyatakan dukungan untuk mempertahankan platform tersebut. 

Waltz, penasihat keamanan nasional yang dipilih oleh Presiden terpilih Donald Trump, menyatakan bahwa pemerintahan baru akan berusaha mencegah penutupan TikTok jika ada kesepakatan yang layak. Ia menambahkan bahwa langkah ini memberi waktu bagi Presiden Trump untuk melanjutkan penggunaan TikTok. 

"Kami akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah TikTok ditutup," kata Waltz kepada Fox News, seperti dimuat Reuters.

"Pada dasarnya hal itu memberi waktu bagi Presiden Trump untuk terus menjalankan TikTok," lanjutnya.

Sementara Schumer, Senator Demokrat, mendesak Presiden Joe Biden untuk memperpanjang tenggat waktu penutupan TikTok yang semakin dekat. Ia menekankan pentingnya waktu tambahan untuk menemukan pembeli Amerika dan melindungi kehidupan serta mata pencaharian jutaan warga AS. 

"Jelas bahwa diperlukan lebih banyak waktu untuk menemukan pembeli Amerika dan tidak mengganggu kehidupan dan penghidupan jutaan warga Amerika," kata Schumer di gedung Senat, seraya menambahkan bahwa Demokrat mencoba meloloskan RUU yang memperpanjang batas waktu untuk menemukan solusi menjadi 270 hari.

Schumer berencana bekerja sama dengan pemerintahan Trump dan kedua belah pihak untuk menjaga TikTok tetap beroperasi sambil melindungi keamanan nasional. 

"Saya akan bekerja sama dengan pemerintahan Trump dan kedua belah pihak untuk menjaga TikTok tetap hidup sambil melindungi keamanan nasional kita," tambahnya.

Sementara itu, Trump sedang mempertimbangkan perintah eksekutif yang memungkinkan TikTok untuk terus beroperasi meskipun ada larangan hukum yang tertunda hingga pemilik baru ditemukan. 

Namun, belum jelas apakah Trump memiliki kewenangan untuk melakukannya mengingat persyaratan divestasi hukum yang diberlakukan oleh Kongres. 

TikTok berencana untuk menutup operasi aplikasi media sosialnya di AS pada hari Minggu kecuali ada penangguhan pada menit-menit terakhir.

ByteDance yang dimiliki secara pribadi sekitar 60 persen dimiliki oleh investor institusional seperti BlackRock dan General Atlantic, sementara pendiri dan karyawannya masing-masing memiliki 20 persen. Perusahaan ini memiliki lebih dari 7.000 karyawan di Amerika Serikat.rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA