Investor terus mencermati langkah-langkah Beijing untuk fiskal yang "lebih proaktif" dan kebijakan moneter yang "cukup" longgar untuk tahun depan, yang bertujuan meningkatkan konsumsi domestik.
Dikutip dari
CNBC, indeks Hang Seng Hong Kong naik hampir 3 persen. Untuk harga berjangka indeks Hang Seng berada di 21.359, lebih tinggi dari penutupan terakhir di 20.414,09.
Investor juga menunggu keputusan suku bunga dari Australia yang akan diumumkan. Kemungkinan, Reserve Bank of Australia akan mempertahankan suku bunga acuan di 4,35 persen untuk ke-10 kalinya berturut-turut.
S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan turun 0,25 persen. Nikkei 225 Jepang naik 0,75 persen pada awal perdagangan, sementara Topix naik 0,85 persen.
Indeks acuan Kospi Korea Selatan naik 1,5 persen, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 2,75 persen karena investor terus memantau situasi politik negara tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, pasar saham Korea Selatan terus merosot dan mata uang Won melemah seiring dengan sikap pelaku pasar yang bersiap menghadapi periode volatilitas berkelanjutan akibat krisis politik.
Nilai tukar Won anjlok pada Senin karena krisis politik semakin dalam di Korsel setelah pemberlakuan darurat militer singkat oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada pekan lalu. Won Korea ditutup pada level 1.437 per dollar AS, melemah 17,8 won dari sesi sebelumnya.
Sementara Wall Street, saham-saham AS berguguran yang menyebabkan S&P 500 dan Nasdaq Composite turun dari rekor tertinggi menjelang data inflasi utama.
BERITA TERKAIT: