Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives anjlok 3,03 persen ke level 4.900 Ringgit per ton untuk kontrak pengiriman Februari, dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Seperti dikutip dari
Bernama, Selasa 19 November 2024, trader minyak sawit David Ng mengatakan penurunan harga CPO ini dipicu oleh kekhawatiran akan lemahnya permintaan dalam beberapa pekan mendatang.
Ditambah lagi, harga minyak kedelai yang lebih rendah di Chicago Board of Trade (CBoT) yang disebut ikut menekan harga CPO.
“Kami melihat support di 4.830 Ringgit Malaysia dan resistance di 5.000 Ringgit Malaysia,” ujar David.
Ambruknya harga komoditas ini terjadi setelah pada akhir pekan lalu, Jumat 15 November 2024) harga CPO sempat naik 2,5 persen.
Sedangkan, selama satu bulan CPO melesat 13,93 persen dalam sebulan terakhir, dan melonjak 31,69 persen sepanjang tahun 2024.
BERITA TERKAIT: