Mata uang Garuda itu melemah 0,35 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara itu mayoritas mata uang Asia lainnya terpantau kompak lesu hari ini. Baht Thailand anjlok 0,52 persen, Yuan China melemah 0,12 persen, dan Peso Filipina lesu 0,31 persen.
Selain itu, Won Korea ikut lesu 0,05 persen, dan Yen Jepang melemah 0,15 persen hari ini.
Tak hanya mata uang Asia, mayoritas mata uang negara maju juga ikut tertekan oleh penguatan Dolar hari ini. Seperti Euro Eropa yang melemah 0,09 persen, dan Poundsterling minus tipis 0,09 persen.
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Fitra Jusdiman melihat pelemahan rupiah hari ini merupakan tren kelanjutan dari dampak kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) yang membuat dana asing kabur dari RI.
"Jadi faktor utama pelemahan rupiah dan juga aset domestik saat ini lebih berasal dari faktor global, utamanya dari AS, di mana terjadi dana asing banyak kembali ke AS,ā€¯katanya.
Menurutnya, BI akan terus melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, apabila terdapat peningkatan volatilitas yang berlebihan.
BERITA TERKAIT: