Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Program Kartu Prakerja manfaatnya telah diterima oleh 18,9 juta masyarakat seluruh Indonesia.
"Kartu Prakerja telah berhasil menjangkau seluruh masyarakat hingga ke pelosok negeri serta telah mendapatkan apresiasi dan berbagai penghargaan," ujar Menko Airlangga dalam Temu Alumni Kartu Prakerja "Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa", yang digelar di Graha Sawala Kemenko Perekonomian, dikutip Jumat (3/10).
Ia menambahkan bahwa Program Kartu Prakerja diapresiasi oleh ADB, UNDP, Bank Dunia, Ratu Maxima dari Belanda, dan Ekonomi Amerika Jeffrey Sachs.
Kartu Prakerja juga terpilih sebagai SDG Action yang dipresentasikan di Markas Besar PBB pada tahun 2023 dalam rangkaian SDG Summit karena study menunjukkan bahwa 8 dari 17 pilar SDG diakselerasi oleh Kartu Prakerja.
Selain itu, Kartu Prakerja juga memperoleh penghargaan dari UNESCO yaitu Wen Hui Award tahun 2020-2023, yang merupakan penghargaan pertama yang diperoleh oleh Indonesia setelah 12 tahun kompetisi tersebut dilakukan.
“Insyaallah kita akan terus berupaya agar program yang sangat dirasakan manfatnya ini dapat berlanjut,” kata Menko Airlangga.
Menurutnya, seluruh program termasuk Program Kartu Pra Kerja akan dibahas karena telah tersedia porsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Program Kartu Prakerja merupakan program bantuan pelatihan yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 2020. Program tersebut untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan. Tidak saja ditujukan untuk pencari kerja, tetapi juga untuk pekerja yang ingin menambah kompetensi, atau pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), serta pelaku usaha mikro dan kecil.
Dalam sambutannya di hadapan para alumni Kartu Prakerja, Menko Airlangga mengapresiasi capaian program tersebut yang telah berlangsung di 514 kabupaten/kota dari 38 provinsi.
Airlangga mengatakan, Program Kartu Prakerja adalah program yang sangat besar.
"Tidak ada institusi mana pun yang bisa melakukan pelatihan kepada 18,9 juta orang dalam waktu kira-kira empat tahun,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: