Dikutip dari
Reuters, Kamis (12/9), kantor pusat Samsung di Korea Selatan telah menginstruksikan anak perusahaan di seluruh dunia untuk mengurangi staf penjualan dan pemasaran sekitar 15 persen dan staf administrasi hingga 30 persen.
Samsung India sendiri tengah mengalami masa sulit karena kalah bersaing dengan Tiongkok. Menurut The Economic Times of India, perusahaan tersebut akan memberhentikan hampir 200 orang, atau sekitar 10 persen dari total tenaga kerja.
Pengumuman itu muncul pada hari ketiga protes di pabrik Chennai, tempat para pekerja menuntut upah dan kondisi kerja yang lebih baik.
Pabrik yang berlokasi di Sriperumbudur tersebut memproduksi TV, lemari es, dan mesin cuci serta menyumbang antara 20 hingga 30 persen dari pendapatan tahunan Samsung yang mencapai 12 miliar dolar AS di India.
Pabrik tersebut tidak memproduksi perangkat seluler, jadi pemogokan ini tidak akan memengaruhi produksi telepon pintar.
Reuters melaporkan bahwa JB Park, CEO Samsung Southwest Asia, mendatangi pabrik tersebut untuk mencoba menyelesaikan protes tersebut.
Meskipun mogok kerja tidak berpengaruh pada produksi ponsel pintar, memecat 200 orang mungkin akan memengaruhi bisnis tersebut secara umum, karena hal itu pasti akan menyebabkan perombakan di jajaran atas Samsung India.
BERITA TERKAIT: